Selamat Atas Kemenangan Tim Delegasi Magister Manajemen dalam Acara Seminar Nasional Manajemen di Universitas Indonesia
Kemenangan Tim Delegasi Magister Manajemen Universitas Esa Unggul
Selamat Atas Kemenangan Tim Delegasi Magister Manajemen dalam Acara Seminar Nasional Manajemen di Universitas Indonesia
Tim Delegasi MM UEU dalam acara Seminar Nasional Manajemen di Universitas Indonesia 27-28 November 2015. Memenangkan:
Juara 1 Best Paper di Bidang Manajemen Stratejik
Juara 1 Best Paper Manajemen SDM
Ruang Lingkup Pengelolaan Dan Peluang Bisnis Ritel
Oleh Dr dRa endang ruswanti, mm
Ritellier berarti memotong sesuatu
Terkait dengan aktivitas yang dijalankan maka ritel menunjukkan upaya untuk memecah produk dan didistribusikan oleh perusahaan dalam jumlah besar untuk dikinsumsi oleh konsumen akhir dalam jumlah kecil sesuai dengan kebutuhannya.
Selain menjual produk juga melibatkan layanan jasa kerumah. Tidak semua bisnis ritel dilakukan dalam toko, tetapi melalui internet, mis gramedia online.com.
Perusahaan-Pedagang besar- ritel-konsumen akhir Selama kurun waktu 20 tahun terakhir telah banyak bermunculan format ritel baru, seperti hypermarket, sehingga sulit untuk mengklasifikasikan ritel dengan format yang berbeda ternyata menyediakan sejumlah produk yang sama. Seperti ritel asing walmart, giant, carrefour adalah perusahaan global yg mampu melaksanakan ekpansi pasar hingga keberbagai negara didunia.
Paradikma Ritel Tradisional dan Ritel Modern
Kurang memperhatikan Lokasi
Tidak memperhitungkan potensi pembeli
Jenis produk yang dijual kurang fokus
Merek tidak mendapatkan seleksi
Kurang memperhatikan suplayer
Pencatatan penjualan secara sederhana
Tidak mengevaluasi keuntungan perunit
Arus kas tidak terprogram
Pengembangan bisnis tidak terencana
Paradikma Ritel Modern
Lokasi strategis merupakan faktor utama dalam bisnis ritel
Memprediksi dengan cermat potensi pembeli
Pengelolaan jenis barang dagangan terarah
Seleksi merek sangat kuat
Seleksi terhadap suplayer
Pencatatan penjualan dengan mesin hitung
Melakukan evaluasi terhadap laba perunit
Arus kas terrencana
Pengembangan bisnis terprogram
Fungsi Ritel
Menyediakan produk dan jasa
Memecah ukuran produk menjadi kecil
Penyimpan persediaan
Penghasil jasa
Meningkatkan nilai produk dan jasa
Pengelompokan unsur ritel untuk kepuasan konsumen
Jenis barang dagangan yang dijual ritel ,alat olah raga sebagai sporanting good store bisa dibagi lagi menjadi peralatan OR laki & perempuan, toko busana, tk makanan, toko buku.
Keanekaragaman barang yang dijual/ stock keeping unit sprt, warehause, toko diskon, toko mainan ( banyak jenis yang dijual)
Tingkat layanan konsumen, toko sepeda menawarkan bantuan memilihkan sepeda & memperbaiki sepeda. Mengirim kerumah, pembungkusan kado.
Barang Dagangan
Departement store berbeda dengan toko diskon, pada penetapan harga produk yang dijual. DS memiliki biaya tinggi sehingga harga lebih tinggi.
Supermarket konvensional, menjual makanan, kesehatan, kecantikan. SM konven sionalmelayani antar, bakery, seafood, dan non makanan (Superstore).
Big-Box Retailer
Supersenter mempunyai luas 220. 000 meter persegi. Variasi produk makanan 40% non makanan 60% jenis ini tumbuh dengan cepat stok yang dimiliki 150 000 item ( onestop sho pping).
Hypermarket luas 300. 000 meter persegi dg produk makanan 70%, umum 30%. Stok lebih sedikit dr pada supersenter 60.000 unit meli puti makanan, hadware, alat olahraga, furnitur, alat RT, komputer dan elektronik.
Laba departemen store 30-35%, supermarket 28 – 30%.
Hypermarket Giant,Carrefour.yang berkembang saat ini
Warehause, ukuran 150. 000 m2 lokasi didaerah interrior lebih sederhana yang dijual produk umum.
Toko kebutuhan sehari-hari/convinience store variasi macam produk terbatas, luas 3000m2 pasar swalayan mini, menjual lini terbatas produk kebutuhan sehari-hari yg perputaran nya relatif tinggi harga lebih tinggi.
General Merchandise Retail
Toko diskon: ritel yang menjual sejumlah besar variasi produk, dengan pelayanan terbatas dan harga murah. Merek milik toko itu sendiri dan merek nasional.
Toko Khusus/spesialty store: memiliki layanan tinggi dan produk komplementer terbatas. Luas 8000m Strategi segmentasi barang pada target pasar yang lebih spesifik perlengkapan bayi, olah raga, pakaian anak2.
Toko Katagori/catagori spesialist: toko diskon dg varian produk lebih sempit.
Departement store ritel yang menjual variasi produk yang luas dan berbagai macam produk dan menggunakan staf, sprt layanan pelanggan dan tenaga sales counter masing2 bagian sebagai pusat pembelian terpisah dg pe ngawasan terpisah. Masing2 dikepalai buyer, buyer adalah kepala departemen store dan bertg jawab thdp promosi dan personil.
Off-price retailing merek yg dijual berganti-ganti dg harga yg murah, dari umumnya.
Value retailing/Toko diskon dg harga rendah lokasi daerah padat penduduk ukuran lebih kecil dari toko diskon.
Pengelompokan Berdasarkan yang digunakan Media Ritel
Ritel dengan sistem toko dengan sistem non toko.
Melalui Toko, melibatkan pembeli dan penjual melalui tatap muka dan komunikasi langsung barang dan jasa disediakan ditoko.
NON Toko:
Elektronik retailing komunikasi melalui internet. ER menggbrkan jasa dan produk yang ditawarkan melalui situs internet. Memungkinkan pembeli mencari informasi mengindentifikasi apa yg mereka butuhkan atau inginkan dan dg kartu kredit. Produk diantar scr fisik atau elektronik (sofwere) dikit=rim melalui kompiter. Mis Avon Lady dijual melalui I web pagos-nya.
Katalog dan pemasaran surat langsung: prshn me ngirimkan katalog barang dagangan lini penuh, katalog konsumen kusus, katalog bisnis berupa cetakan, terkadang dalam bentuk CD, video, atau secara online, pos, selebaran, brosur, disket.
Penjualan langsung: adalah sistem pemasaran interaktif menggnkn satu atau lebih iklan
Televisi home shopping,format ritel dengan menggunakan televisi. Ada tiga format a. saluran kabel, infomercials, direct responsive selling.
Vending machine retailing, format non store yang menyimpan produknya di mesin dan menyalurkan ke pelanggan ketika memasuk kan uang tunai / kartu kredit kedlm mesin. Waralaba/franchise: ritel yg dioperasikan individu tetapi memperoleh lisensi dan organisasi pendukung yang lebih besar. Biasanya berlaku sampai 10 atau 20 tahun
Biasanya berlaku sampai 10 atau 20 tahun
Pengelompokan Bisnis Ritel sumber Levi dan Weit (2004)
Peluang dalam Industri Ritel;
Perbedaan dan Perkembangan Format Ritel;
Meningkat nya Persaingan dibidang Ritel, PT Matahari, departement store,
Globalisasi, pasar domestik yang semakin dewasa dan sistem dan keahlian. Penghalang perdagangan WTOdan NAFTA sprt Carrefour dan Giant ke Indonesia
Penggunaan berbagai cara untuk berinteraksi dengan konsumen
Era sebelum tahun 60 an ritel tradisional, atas perdagangan independen Era tahun 1960 an perkenalan ritel moderndept store gerai pertama Sarinah jl Tamrin Jakarta
Era tahun 1970 -1980 an Format supermarket dan departementstore Matahari, Ramayana, Hero.
Era th 1990 an yi Convinience store, ditandai dg maraknya mini market/Indomarket. Pertumbuhan DS klas atas SOGO, METRO, SEIBU, format cash and carry MAKRO, GORO dan ALFA.
Era 2000-2010an Hypermarket & perkenalan e-retailing ditandai Carrefour, Hypermarket, Lipposhop, yg mengenalkan e retailing. Perkembangan ritel ini ada 3 yang mempengaruhi: ekonomo, demografi, dan sosial budaya.
Prosentasepenjualan Ritel dari presentase gross domestic product dan belanja konsumen.
Presentase penjualan barang, brdasarkan GDP 1998=22,1%, 2003=22,9%, nilai penjualan hampir Rp 412 triliun, tahun 2003.
Faktor sosbud: perubahan gaya hidup, dan kebiasaan berbelanja. Tempat belanja yang nyaman, lpkasi mudah dicapai, barang bervariasi, dan dapat rekreasi.
Survey yg dilakukan Euromonitor 2994 dilima kota besar Indonesia, Jakarta, Bandung, Semarang, Medan Surabaya. Untuk bulanan naik 6,3%, tahunan 11,2%. bahan kimia, kontruksi, bahan bakar, suku cadang mengalami peningkatan. Sektor makanan dan tembakau, pakaian, perlengkapan rumah tangga, alat tulis, kerajinan, seni, mainan mengalami penurunan.
Peluang yang dapat diwujudkan:
Peluang Manajemen/mempekerjakan org yang memiliki keahlian
Peluang Wirausaha
Peluang Pengembangan Karier, manajer toko, manajer produk, staf perusahaan
Proses Keputusan Manajemen Ritel
Memahami lingkup bisnis Ritel
Mengembangkan strategi ritel
Manajemen barang dangangan
Manajemen Toko
Evaluasi kinerja Manajemen Ritel
Sumber : Utami, C Whidya. Manajemen Ritel: Strategi dan Implementasi Operasional Bisnis Ritel Modern Di Indonesia. Edisi 2. Jakarta: Penerbit Salemba Empat Weblog Esa Unggul
Pengesahan Simbolis Kepengurusan ESUMMI (Esa Unggul Master of Management Alumni)
Pengesahan Simbolis Kepengurusan ESUMMI (Esa Unggul Master of Management Alumni)
Alumni merupakan indicator keberhasilan mahasiswa setelah menyelesaikan kuliah dijenjang perkuliahan terutama pada persaingan dunia kerja. Program studi Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Esa Unggul telah berdiri sejak awal berdirinya Universitas Esa Unggul. Magister Manajemen telah meluluskan sampai saat ini sebanyak 50 angkatan. Untuk membangun tali silaturahmi antar alumni, memaksimal potensi alumni yang ada, dan mengingat kurikulum program studi magister manajemen berbasis bisnis. Dibentuklah kepengurusan sementara yang dilakukan melalui rapat terbuka alumni sebanyak dua kali yang diadakan di Universitas Esa Unggul. Ikatan alumni tersebut bernama ESUMMI (EsaUnggul Master of Mangement Alumni). Pada tanggal 13 Oktober 2015 bertetapatan pada malam Graduation Night Universitas Esa Unggul di Ballroom Pullman Hotel Central Park Jakarta, secara simbolis penandatangan SK Rektor tentang Kepengurusan Sementara ESUMMI (EsaUnggul Master of Mangement Alumni). Penandatangan dilakukan langsung oleh Rektor Universitas Esa Unggul di damping olehBoard of Commissioner, Chairman, General Secretary, dan Para Director, serta disaksikan ribuan undangan Graduation Night. Bagi alumni MM yang ingin berpartisipasi di ESUMMI dapat menghubungi dr. Kevin Gilbert, MM (Director of Netoworking) di 081295360911. (Penulis: Evan Stiawan)